Tentang Saya
BIODATA
I. DATA DIRI Nama Lengkap : Anggia Lestari Tempat/Tgl Lahir : Bukittinggi, 13 November 2003 Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Pekerjaan : Pelajar Alamat : Jl. Panga Tuo Nan Sapuluh, Nomor 162, Pincuran Baru, Sungai Pua, kecamatan Sungai Pua, kabupaten Agam, Sumatera Barat II. DATA ORANG TUA Nama Ayah : Rasyidin Umur : 58 tahun Pekerjaan : Pedagang Nama Ibu : Marnizar Umur : 52 tahun Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga III. RIWAYAT HIDUP
- Periode 2009—2010 : TK Waladun Shaleh
- Periode 2010—2016 : SD N 11 Kapalo Koto
- Periode 2006—2019 : MtsS Diniyah Limo Jurai
- Periode 2019—2022 : MAS Diniyah Limo Jurai
Abstrak
ANGGIA LESTARI, NID/NISN 131213060017190403/0042878671, Judul: PENAFSIRAN SURAH AL-BAQARAH AYAT 163—164, PONDOK PESANTREN DINIYAH LIMO JURAI, SUNGAI PUA, 2022, hlm57.
Masalah yang dibahas dalam karya tulis ini adalah tentang penafsiran surah AlBaqarah ayat 163—164. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisa penafsiran para ulama tentang penafsiran surah al-Baqarah ayat 163—164. Dalam proses penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan untuk meletakkan landasan teori.
Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir yang berhubungan dengan pembahasan. Penulis menggunakan beberapa tafsir, diantaranya:, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Maraghi, Tafsir Al-Munir, Tafsir jalalain, Shafwatu At-Tafasir, Aisir Tafassir, Tafsir Tabari, Tafsir Al-qur’an Aziz, Tafsir As su’ud, At Tafsir Al Wajiz’ala Hamisil Quranil’adzim..
Ayat yang dibahas surah Al-Baqarah ayat 163—164. Ayat ini membahas tentang Allah satu-satunya tempat untuk disembah dari semua aspek seperti gunung berfungsi sebagai pondasi bumi, laut sebagai wadah terjadinya ekspor impor dan hasil laut yang dapat memberikan zat-zat yang penting bagi manusia, dan semua nikmat yang diberikan Allah kepada hambanya yang tidak bisa disebut satu persatu. Ayat ini juga membahas tentang kekuasaan Allah dalam mengatur alam raya ini seperti siang Allah jadikan semua hamba-Nya mencari kehidupan dan malam sebagai istirahat bagi hamba-Nya. Ayat ini juga membahas bahwa Allah SWT tidak hanya memberikan kabar saja dalam keesaan-Nya namun juga memerintahkan untuk meneliti dan mengambil pelajaran pada ayat-ayat lainnya dalam Al-Qur’an.
Pendahuluan
Latar Belakang
Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.
Rumusan Masalah
Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.
Tujuan Penelitian
Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.
Latar Belakang
Al-Qur’an adalah sumber rujukan utama umat Islam dalam memahami arti dan makna kehidupan yang juga merupakan hudan linnas atau hidayah bagi seluruh manusia. Al-Qur’an meletakkan dasar-dasar prinsip mengenai persoalan akidah, syariat, akhlak, dan Allah memerintahkan kepada kita umat manusia untuk memperhatikan dan mempelajari segala sesuatu yang ada di dalamnya.
“Sesungguhnya urusan-nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “jadilah” Maka jadilah sesuatu itu (82). Maka Mahasuci (Allah)yang ditangan-nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-nya kamu dikembalikan (83).
Dalam ayat ini jelas, bahwa Allah SWT menghendaki segala sesuatu, maka terjadilah. Perlu diketahui juga bahwa sebelum ayat ini Allah mengungkapkan akan penciptaan langit dan bumi, artinya kita harus senantiasa memahami segala kehendak Allah SWT atas sesuatu yang terjadi di alam raya ini.
Islam memberikan informasi bahwa kehidupan adalah sesuatu yang teramat mulia dan berharga. Kehidupan merupakan anugrah Allah SWT kepada manusia yang merupakan modal dasar untuk memenuhi fungsinya dan menentukan harkat serta martabatnya sendiri. Salah satu kebutuhan kehidupan bagi makhluk hidup dibumi adalah air. Air merupakan karunia Allah di bumi ini yang sangat melimpah, baik di laut, danau, sungai yang turun dari langit. Begitu pentingnya air, maka banyak sekali ayat-ayat yang berbicara tentang air, salah satu diantaranya ialah air dapat menghidupkan bumi yang mati dan memberikan kehidupan kepada ciptaan-Nya.
Salah satu sifat Allah SWT adalah rahmah terhadap penciptaan-Nya telah diungkapkan dalam ayat yang berbunyi: Bima yanfa’un-nas, yang artinya bermanfaat bagi umat manusia untuk perjalanan atau ekspedisi perdagangan melalui jalan laut. Kapal yang dapat memuat aneka ragam barang dagangan dari satu negara ke negara lain dan dari dari wilayah satu ke wilayah lain. Sehingga seluruh dunia ini tukar-menukar hasil karya mereka, baik makanan, minuman, pakaian, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Selain fenomena alam yang diberikan Allah SWT kepada makhluknya berupa air yang diturukan dari langit. Allah SWT juga memberikan isyarat yakni berupa pergantian siang dan malam yang dapat memberikan informasi akurat tentang keadaan bumi, dimana bumi itu selalu berputar pada porosnya atau terjadi rotasi. Semua itu tidaklah terjadi dengan sendirinya dan kebetulan belaka, namun semua itu terjadi karena adanya suatu keteraturan yang mengatur alam raya ini. Hal itu terjadi berarti adanya suatu yang dikehendaki oleh sang pencipta alam ini terhadap makhluknya di dunia ini.
Berdasarkan beberapa permasalahan di atas mengenai sebuah kenikmatan yang diberikan Allah kepada hambanya yang dapat mengatur seluruh ciptaanNya maka penulis termotivasi untuk mengurai serta mengupas permasalahan tersebut lebih mendalam lagi. Oleh karena itu, diangkatlah permasalahan ini dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “PENAFSIRAN SURAH ALBAQARAH AYAT 163 — 164.”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar masalah di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
- Bagaimana qawa’id lughawiyah dari tafsiran surah Al-Baqarah ayat 163—164?
- Bagaimana qawa’id tafsir dari tafsiran surah Al-Baqarah ayat 163—164?
- Bagaimana fawaid ayat dari tafsiran surah Al-Baqarah ayat 163—164?
Tujuan Penelitian