Tentang Saya

Aulia Latifa

Nama Lengkap Aulia Latifa. Tempat Tangerang. Tanggal Lahir 22 Januari 2004. Jenis Kelamin Perempuan Agama Islam Pekerjaan Pelajar Alamat DS Sawah Dahulu Jorong Tangah Koto

RIWAYAT HIDUP


  • 2009—2010: TK Arrisaalah
  • 2010—2016: 2010—2011: SDN GalihPawarti 2011—2013: SDN Majalaya 02 4. 2019—2023:MAS Diniyah Limo Jurai 2013—2016: SDN 18 Tangah Koto
  • 2016—2019: MTs.S Diniyah Limo Jurai
  • 2019—2023:MAS Diniyah Limo Jurai

Abstrak

Karya ilmiah ini disusun oleh Aulia Latifa, NID/NISN 131213060017190383/0043647474. Karya ilmiah ini berjudul Penafsiran Surah Al-Baqarah Ayat 165—167, di Pondok Pesantren Diniyah Limo Jurai, Sungai Pua, 2022, 37 hlm

Masalah yang dibahas dalam karya tulis ini adalah penafsiran surah Al-Baqarah ayat 165—167. Adapun tujuan Penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui penafsiran surah Al-Baqarah ayat 165—167. Proses penelitian dalam karya ilmiah ini menggunakan (library research). Jenis penelitian kepustakaan dengan mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan.

Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah pembahasan dan menelaah beberapa kitab tafsir secara maudhu’i yang berhubungan dengan pembahasan, di antaranya: Tafsir Al-Maraghi, Ibnu Katsir, Al-Munir, Fathul Qadir, Al-Azhar, Ibnu Mas'ud, Al-Misbah, FI Zilalil Qur'an dan kitab-kitab lainnya.

Adapun ayat ini turun berkenaan dengan para ulama Ahli Kitab yang membahas tentang orang-orang yang menyembah selain kepada Allah SWT, menjadikan Allah SWT sebagai tandingannya. Hasil pembahasan yang penulis kemukakan dalam karya ilmiah ini adalah tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT yang demikian banyak dan nyata akan tetapi masih ada saja yang menyembah tuhan selain Allah SWT. Mereka menjadikan-Nya sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mereka mencintai Allah SWT. Maha Suci Allah SWT dari segala tandingan dan sekutu. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah SWT melebihi cinta orang musyrik kepada sesembahan dan berhala mereka. Mereka tidak mempersekutukan Allah SWT dengan apa pun. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat dan mengetahui, ketika mereka melihat, menerima, dan merasakan azab pada hari kiamat, sedang mereka dan sesembahan mereka tidak mampu berbuat apa-apa, maka mereka baru menyadari bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah SWT dan bahwa Allah SWT sangat berat azab-Nya. Ketika itulah mereka baru menyesali kezaliman yang telah mereka lakukan, penyesalan yang tidak berguna sedikit pun.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Al-Qur'an adalah kitab suci umat manusia sebagai pedoman dan juga pembimbing manusia agar bisa mencapai keberhasilan dunia serta di akhirat nantinya. Al-Qur'an sendiri diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril AS.

Tujuan diturunkan Al-Qur'an adalah sebagai pedoman agar manusia bisa menjadi khalifah di muka bumi. Manusia yang menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman, maka akan mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Al-Qur'an juga diturunkan untuk memisahkan antara yang haq dan yang bathil, antara kebaikan dan kejahatan, hingga antara petunjuk dan kesehatan. Al-Qur'an bisa dijadikan sebagai petunjuk untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang.

Al-Qur'an mengatur hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia yang lain, serta hubungan antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah SWT lainnya. Oleh karena itulah maka sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk mempelajari, memahami, serta mengamalkan Al-Qur'an, bahkan hal tersebut merupakan salah satu syarat utama bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman : وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُون Artinya : “Dan kami telah menurunkan kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang di turunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang di turunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang yang telah di berikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu di beritahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan. ”

Ada sebagian manusia yang menjadikan tuhan tandingan selain Allah SWT, yaitu berupa batu-batu, pohon-pohon, bintang-bintang, malaikat, setan dan lainnya. Benda-benda tersebut dicintai dengan sangatnya bahkan melebihi cintanya kepada Allah SWT, meyakini bahwa mereka dapat mendatangkan kemudharatan atau mengharapkan sesuatu kepada selain Allah SWT seperti kekayaan, keberuntungan dan lainnya.

Allah SWT berfirman : وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُون Artinya : "Dan artinya menyembah selain dari pada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata "mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah "apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka mempersekutukan (itu)".

Kemudian Allah SWT memberikan azab kepada mereka yang menyekutukan dan menyembah selain kepada-Nya. Berdasarkan dari penjelasan isi kandungan Al-Qur’an diatas maka penulis tertarik menguraikan dan membahas tentang “Penafsiran Surah Al-Baqarah Ayat 165—167.”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini yaitu:

  • 1. Bagaimanakah Qawa'id Lughawi surah Al-Baqarah ayat 165— 167?
  • 2. Bagaimanakah Qawa'id Tafsir surah Al-Baqarah 165—167?
  • 3. Bagaimanakah Fawaid Ayat surah Al-Baqarah 165—167?

Tujuan Penelitian

1.

Untuk mengetahui Qawa'id Lughawi surah Al-Baqarah ayat 165—167

2.

Untuk mengetahui Qawa'id Tafsir surah Al-Baqarah ayat 165—167

3.

Untuk mengetahui Fawaid Ayat surah Al-Baqarah ayat 165—167