Tentang Saya

Biodata Diri

  • Nama lengkap : Muhammad Irfan Hakim
  • Tempat / Tgl Lahir: Pekanbaru, 18 Februari 2004
  • Jenis Kelamin : Laki-laki
  • Agama : Islam
  • Pekerjaan : Pelajar
  • Alamat : Pekanbaru

Daftar Riwayat Hidup

  • 2009-2010 : TK AN-NUR
  • 2010-2016 : SD MUHAMMADIYAH 3 UNGGULAN
  • 2016-2019 : Mts.S DINIYAH LIMO JURAI
  • 2019-2022 : MAS DINIYAH LIMO JURAI

Abstrak

MUHAMMAD IRFAN HAKIM,NID/NISN: 0043513664/131213060017190397, Judul: PENAFSIRAN SURAH AL BAQARAH AYAT 11—14, PONDOK PESANTREN DINIYAH LIMO JURAI, SUNGAI PUA, 2021, 47 hlm. Masalah yang penulis bahas dalam karya tulis ini adalah tentang penafsiran surah al baqarah ayat 141—143. Adapun tujuan penulisan karyailmiyah ini adalah untuk mengetahui penafsiran surah al baqarahayat 141—143. Dalam proses penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan(library research). Jenis penelitian kepustakaan dengan mencari dan membaca buku- buku(literatur) yang berkaitan dengan permasalahan untuk meletakkan landasan teori. Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir yang berhubungan dengan pembahasan. Penulis menggunakan beberapa tafsir, diantaranya: Tafsir Al-Munir, Tafsir Al-Maraghi dan kitab tafsir lainnya. Hasil dari pembahasan yang penulis kemukakan dalam karya ilmiah ini, Pada surah Al-Baqarahayat 141, disebutkan bahwa orang beriman mencoba untuk menasihati orang muanfik untuk tidak berbuat kerusakan dimuka bumi tetapi mereka menyangkal hal tersebut dan membalas orang beriman dengan berkata bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan perbaikan. Kemudian Allah membantah pernyataan mereka (orang munafik), bantahan ini tercantum dalam ayat 142. Allah juga menyebutkan bahwa mereka tidak menyadari bahwa mereka itu adalah pelaku kerusakan dimuka bumi, seperti perbuatan mereka melanggar perintah Allah dan lainnya. Adapun ayat 143, ayat ini turun karena perbuatan seorang munafik pada zaman Rasulullah SAW, yaitu Abdullah bin Ubay yang sangat lihai dalam perbuatan munafiknya. Kemudian ayat inijuga menceritakan tentang ajakan kepada orang munafik untuk beriman yang ditolak oleh mereka dengan mengatakan orang yang beriman adalah orang yang bodoh, sehingga dengan pemikiran seperti itu merasa kalau beriman adalah suatu kebodohan. Allah pun mengatakan bahwa yang sebenarnya bodoh itu adalah mereka tetapi mereka tidak mengetahui kebenaran tersebut karena kurangnya ilmu. Ayat144 menampakkan tujuan perbuatan orang munafik, yaitu menampakkan iman dihadapan orang beriman dan tetap dalam kekafiran dibelakang mereka, dan itu hanyalah untuk mengolok-olok orang beriman.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan undang-undang syariat dan sumber hukum yang harus ditaati oleh seluruh umat muslim. Di dalamnya banyak pembahasan tentang yang halal dan haram, perintah dan larangan. Al-Qur’an juga sebagai sumber moralitas dan akhlak bagi setiap muslim. Umat muslim diperintahkan untuk berpegang teguh pada Al-Qur’an agar memperoleh kebahagiaan dan petunjuk yang akan mengantarkan mereka menuju keberuntungan di sisi Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Allah SWT menjelaskan bahwa agama yang benar adalah agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS. Agama yang dibawa Nabi Ibrahim bukanlah agama Yahudi atau Nasrani, agama Ibrahim adalah sibgha Allah yang tidak seorang pun bisa mencampuri urusan-Nya, agama ini murni dari Allah SWT dan tidak ada campur tangan manusia dalam tatanan-tatanannya. Seiring berjalannya waktu lahirlah tatanan penguasa sehingga apa yang dibawa oleh Nabi Ibrahim AS perlahan menghilang dan lenyap sama sekali. Kemudian Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW yang menyeru kepada umat manusia agar kembali kepada jalan yang benar. Setelah itu Rasulullah SAW. membimbing manusia kepada jalan yang benar dan membawa kemaslahatan umat manusia di dunia dan di akhirat. Allah SWT menjelaskan sanggahan terhadap tuduhan yang menghalangi jalan kebenaran. Oleh karena itu Allah SWT mengajarkan hujjah-hujjah kepada Nabi Muhammad SAW untuk menolak tuduhan-tuduhan tersebut. Saat Nabi Muhammad SAW berada di Mekkah, beliau mendirikan shalat menghadap QubbahBaitulmaqdis (QubbahSakrah). Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi bani israil didalam menghadap Qubbah, sebelum Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi di dalam hati Nabi Muhammad SAW terbetiklah suatu keinginan dan cita-cita supaya Allah SWT memindahkan arah kiblat shalat yang awalnya menghadap ke Baitul Maqdis menuju Mekkah (Ka’bah). Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau selalu menghadap ke Baitul Maqdis saat melaksanakan shalat. Hal ini dikarenakan kondisinya berbeda dengan di Mekkah, beliau sangat sulit menentukan arah kiblat yang tepat, Nabi Muhammad SAW beribadah menghadap Baitul Maqdis selama 16 bulan lamanya, dan didalam shalat Nabi selalu berdoa kepada Allah SWT supaya arah kiblat dipindahkan menghadap Ka’bah, sebab Ka’bah merupakan kiblat yang dihadap oleh Nabi Ibrahim AS. Allah telah berfirman kepada Nabi Muhammad SAW untuk menghadap kiblat dengan firman-Nya: قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِىالسَّمَاۤءِ Artinya:“Kami melihat wajahmu (muhammad) sering menengadah ke langit”. Kemudian sikap Nabi Muhammad SAW menjadi bahan pergunjingan orang-orang Yahudi, musyrikin dan orang munafik, sehingga orang kafir berpendapat “mengapa Muhammad memindahkan kiblat (Baitul Maqdis) ke Ka’bah?” Kemudian Allah mengkemukakan jawaban yang mengandung berbagai rahasia yang sama sekali belum diketahui oleh para ahli kitab. Rahasia itu adalah kiblat merupakan milik Allah, dan tidak ada satupun kiblat yang lebih baik dibanding kiblat yang ditunjuk Allah SWT. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengupas dan menguraikan masalah tersebut lebih dalam lagi. Oleh karena itu diangkatlah permasalahan ini dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “Penafsiran surah al-Baqarah ayat141 — 143.”

Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang pembahasan yang telah di kemukakan di atas, dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini, yaitu:

  • a. Bagaimanaqawaid tafsir tentang surah Al-Baqarah ayat 141—143?
  • b. Bagaimanaqawaidlughawiyahsurah Al-Baqarah ayat 141—143?Building House
  • c. Bagaimanafawaidsurah Al-Baqarahayat 141—143?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada pokok permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: untuk mengetahui penafsiran para mufassir tentang surah Al-Baqarah ayat 141—143.

Untuk mengetahui Qawaid Tafsir surat Al-Baqarah ayat 141-143

Untuk mengetahui Qawaid Lughah surat Al-Baqarah ayat 141-143

Untuk mengetahui Fawaid Ayat surat Al-Baqarah ayat 141-143