Tentang Saya

Biodata

Nama lengkap Rahmat wahyudi. Tempat Lahir Bukittinggi. Tgl Lahir 29 Juni 2003. Jenis Kelamin Laki-laki. Agama Islam. Pekerjaan Pelajar. Alamat Gobah, Tangah koto, Sungai Pua, Kecamatan Sungai Pua, Kab. Agam.

RIWAYAT HIDUP

  • 2009-2010 : TK DINIYAH LIMO JURAI
  • 2010-2016 : SD 18 TANGAH KOTO
  • 2016-2019 : MTs S DINIYAH LIMO JURAI
  • 2019-2023 : MAS DINIYAH LIMO JURAI

Abstrak

Rahmat Wahyudi, NID/NISN 131213060017190409/0049269858, Judul Makalah: Penafsira Surah Al-Baqarah Ayat 149—150, MAS Pondok Pesantren Diniyah Limo Jurai, Sungai Pua, 2022, 36 hlm.

Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah bagaimana penafsiran para mufassirin tentang surah Al-Baqarah ayat 149—150.

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk untuk mengetahui penafsiran para mufassirin tentang surah Al-Baqarah ayat 149—150.

Dalam proses penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Jenis penelitian kepustakaan dengan mencari dan membaca bukubuku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan untuk meletakkan landasan teori. Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, dengan mengumpulkan tafsir-tafsir yang berkaitan dengan masalah pembahasan. Dan penulisan makalah ini dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir secara maudhu’i yang berhubungan dengan pembahasan, diantaranya:Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir Maragi, Tafsir Al-Muyassar, Tafsir Al-Munir, Tafsir al Qurthubi, Tafsir at Thabari, Tafsir an Nur, Tafsir Fathul Qadir, Tafsir Ibnu Mas’ud,dan kitab tafsir lainnya

Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini, adalah Penafsiran surah Al-Baqarah ayat 149—150 yang membahas tentang penegasan perintah Allah pada ayat sebelumnya kepada Muhammad SAW dan umatnya untuk memindahkan kiblatnya dari Baitul Maqdis kearah Masjidil haram. Perintah pemindahan kiblat ini merupakan nasakh pertama kali yang terjadi dalam islam, dan juga membahas hujjah orang-orang kafir kepada nabi Muhammad SAW terhadap peristiwa perpindahan kiblat tersebut

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah kalamullah1 yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril yang diturunkan secara mutawatir dan beribadah membacanya. Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya.

Sebagai kitab suci yang sekaligus menjadi sumber utama umat Islam dalam pengambilan hukum, Al-Qur’an mengandung banyak hal untuk dibahas, seperti pemasalahan fiqih, mu’amalah, sejarah, akidah, tauhid, dan masalah ibadah.

Salah satu yang menjadi unsur penting dalam Al-Qur’an adalah pembahasan masalah ibadah, diantara ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT adalah untuk menunaikan shalat. Shalat merupakan ibadah utama dan wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam di dunia, baik pria, wanita, tua maupun muda. Oleh karena itu umat islam dilarang sembarangan untuk menunaikan shalat tersebut. Ada syarat sah shalat yang yang harus kita laksanakan, salah satunya ialah menghadap kiblat.

Kiblat secara etimologis berasal dari bahasa arab kiblah yang berarti menghadap2 , atau berarti arah. Arah yang dituju umat Islam dalam sebagai Makkah, Arab Saudi. Pada mulanya kiblat utama umat Islam adalah Baitul AlMaqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke dua hijriyah, setelah sekitar 16 bulan umat Islam berkiblat ke Baitul Al-Maqdis, datang perintah Allah SWT agar kiblat itu dipindahkan ke Ka’bah.

Sedangkan kiblat secara terminologis adalah suatu arah yang wajib dituju oleh umat Islam ketika melakukan ibadah shalat dan ibadah-ibadah lainnya. Pada hakikatnya kiblat adalah suatu arah yang menyatukan arah segenap umat Islam dalam melaksanakan shalat dan ibadah lainnya3 , tetapi titik arah itu sendiri bukanlah objek yang disembah. Dengan demikian umat Islam bukan menyembah Ka’bah tetapi menyembah Allah SWT. Ka’bah hanya menjadi titik kesatuan arah dalam melaksanakan ibadah.

Allah memerintahkan kepada umat Muslim untuk menghadap ke Ka’bah. sebagai mana firman Allah surat Al-Baqarah ayat 144:

Artinya : “Sungguh kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menghadap ke langit, maka akan kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu kea rah Masjidil Haram. Dan dimana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu.”

Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kita untuk menghadap ke Ka’bah dari segala penjuru bumi, baik timur maupun barat, utara maupun selatan. Perintah itu turun ketika Rasulullah SAW bersama para sahabat sedang melaksanankan shalat di sebuah Masjid di pinggir kota Madinah. Seketika, Rasulullah SAW mengalihkan hadapannya dari Baitul Maqdis ke Ka’bah. Selain itu perintah untuk menghadap kiblat juga untuk tujuan persatuan dan menyatukan barisan kaum Muslim. juga sebagai pembeda agama Islam dengan agama yang lain.4

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang hal tersebut ke dalam bentuk karya tulis dengan mengangkat judul “Penafsiran Surah Al-Baqarah Ayat 149—150. ”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini, yaitu:

  • 1. Bagaimana qawaid tafsir surah Al-Baqarah ayat 149—150?
  • 2. Bagaimana qawaid lughawiyah surah Al-Baqarah ayat 149—150?
  • 3. Bagaimana fawaid ayat surah Al-Baqarah ayat 149—150?

Tujuan Penelitian

Saul Goodman

Proin iaculis purus consequat sem cure digni ssim donec porttitora entum suscipit rhoncus. Accusantium quam, ultricies eget id, aliquam eget nibh et. Maecen aliquam, risus at semper.

Sara Wilsson

Export tempor illum tamen malis malis eram quae irure esse labore quem cillum quid cillum eram malis quorum velit fore eram velit sunt aliqua noster fugiat irure amet legam anim culpa.

Jena Karlis

Enim nisi quem export duis labore cillum quae magna enim sint quorum nulla quem veniam duis minim tempor labore quem eram duis noster aute amet eram fore quis sint minim.

Saul Goodman

Proin iaculis purus consequat sem cure digni ssim donec porttitora entum suscipit rhoncus. Accusantium quam, ultricies eget id, aliquam eget nibh et. Maecen aliquam, risus at semper.

Sara Wilsson

Export tempor illum tamen malis malis eram quae irure esse labore quem cillum quid cillum eram malis quorum velit fore eram velit sunt aliqua noster fugiat irure amet legam anim culpa.

Jena Karlis

Enim nisi quem export duis labore cillum quae magna enim sint quorum nulla quem veniam duis minim tempor labore quem eram duis noster aute amet eram fore quis sint minim.

Saul Goodman

Proin iaculis purus consequat sem cure digni ssim donec porttitora entum suscipit rhoncus. Accusantium quam, ultricies eget id, aliquam eget nibh et. Maecen aliquam, risus at semper.

Sara Wilsson

Export tempor illum tamen malis malis eram quae irure esse labore quem cillum quid cillum eram malis quorum velit fore eram velit sunt aliqua noster fugiat irure amet legam anim culpa.

Jena Karlis

Enim nisi quem export duis labore cillum quae magna enim sint quorum nulla quem veniam duis minim tempor labore quem eram duis noster aute amet eram fore quis sint minim.