Tentang Saya

BIODATA

Nama: Zahratul Hasanah Tempat tanggal lahir : Bukik Batabuah 07 Juni 2003 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pekerjaan : Pelajar Alamat : Kampuang Masjid Asy-Syifaa' Jorong Tangah Koto

Riwayat Pendidikan

  • 2009-2010 : TK Diniyah
  • 2010-2016 : SDN 18 Tangah Koto
  • 2016-2019 : MTsS Diniyah Limo Jurai
  • 2019-2023 : MAK Diniyah Limo Jurai

Abstrak

Karya Ilmiah ini disusun oleh Zahratul Hasanah, NID/NISN: 131213060017190418/0036657990, Judul: Penafsiran Surah Al-Baqarah Ayat 210—212, MAS Diniyah Limo Jurai, Sungai Pua, 2022,.Hlm.45

Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah penafsiran surah Al-Baqarah ayat 210—212. Adapun tujuan Penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui penafsiran surah Al-Baqarah ayat 210—212. Proses penelitian dalam karya ilmiah ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu permasalahan diselesaikan dengan mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan landasan teori..

Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir yang berhubungan dengan pembahasan, diantaranya: Tafsir Al-Munir, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Maraghi, Tafsir Fathul Qadir, Tafsir Ibnu Katsir, Taisir Al-Karimir-Rahman, Tafsir Al-Kasyaf, Tafsir An-Nuur, Tafsir Al-Mishbah

Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini adalah bani Israil dan kaum yang tidak beriman mengingkari ayat-ayat Allah SWT, mereka tidak mau memakai petunjuk dari Allah SWT, dan bahkan berani mengubah syari’at Allah SWT, mereka juga lebih mementingkan kehidupan dunia yang kenikmatannya sementara daripada kehidupan akhirat yang abadi, lebih mementingkan masalah duniawi sehingga semakin jauh berpaling dari agama. Mereka menganggap agama tidak bermanfaat bagi kehidupan dunia mereka, karena itu Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpal berupa siksaan yang amat pedih bagi mereka.

Jiwa orang- orang yang tidak beriman telah berpaling dari pemahaman yang benar terhadap ayat-ayat serta penjelasan-penjelasan yang hak sehingga mereka berlomba-lomba dalam hal duniawi dan pada akhirnya mereka terpecah belah. Sesungguhnya cinta dunia adalah sumber segala kesalahan dosa dan penyebab timbulnya segala malapetaka, baik di dunia maupun di akhirat.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah sumber rujukan utama umat Islam dalam memahami arti dan makna kehidupan yang juga merupakan hudan linnas atau hidayah bagi seluruh manusia. Al-Qur’an meletakkan dasar-dasar prinsip mengenai persoalan akidah, syariat, akhlak, dan Allah memerintahkan kepada kita umat manusia untuk memperhatikan dan mempelajari segala sesuatu yang ada di dalamnya.

Salah satu surah yang terdapat dalam Al-Qur’an, yaitu surah Al-Baqarah, yang mana di dalamnya Allah SWT sering membahas tentang bani Israil. Bani Israil adalah anak keturunan Israil yang merupakan sebutan lain dari Nabi Ya’kub AS. Nabi Ya’kub AS mempunyai dua belas orang anak dan dari dua belas orang itu muncul dua belas suku dalam bani Israil.

Allah SWT memberikan banyak nikmat kepada bani Israil, di antaranya menyelamatkan bani Israil dari Fir’aun ketika Fir’aun membunuh semua bayi laki- laki yang baru lahir, lalu ketika Fir’aun mengejar bani Israil hingga ke laut Merah, Allah SWT membantu mereka menyeberanginya dengan mengeringkan laut dan menenggelamkan Fir’aun beserta tentaranya.

Allah SWT kemudian menerima tobat dan mengampuni dosa-dosa mereka sebelumnya, dan Allah juga menurunkan taurat kepada Nabi Musa sebagai pedoman dan membimbing mereka untuk taat kepada Allah SWT. Hal ini dapat ditemui pada QS Al-Jatsiyah[45]:16:

وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحُكۡمَ وَٱلنُّبُوَّةَ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ

Artinya: “Dan sungguh, kepada Bani Israil telah Kami berikan Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian, Kami anugerahkan kepada mereka rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masa itu).”

Allah SWT memberitahukan mengenai bani Israil, betapa banyak mereka menyaksikan tanda-tanda yang sangat jelas, ketika mereka bersama Nabi Musa AS yaitu berupa hujjah yang memastikan kebenaran apa yang dibawa Nabi Musa kepada mereka yang menunjukkan adanya Allah SWT berbuat sesuai dengan kehendak-Nya. Namun demikian, kebanyakan dari mereka berpaling darinya dan mengganti nikmat Allah SWT dengan kekufuran, mereka juga menyekutukan Allah SWT dengan menyembah sapi, sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Baqarah [2]:54:

وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِه يٰقَوْمِ اِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ اَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوْبُوْٓا اِلٰى بَارِىِٕكُمْ فَاقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِنْدَ بَارِىِٕكُمْۗ فَتَابَ عَلَيْكُمْ اِنَّه هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu. Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu. Sungguh, Dialah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

Selain bani Israil, dalam surah Al-Baqarah Allah SWT juga menceritakan tentang orang kafir. Allah SWT mengancam mereka melalui Nabi Muhammad SAW. Mereka tidak mau memenuhi seruan Allah SWT untuk masuk Islam dan masih tetap dengan sikapnya yang lalai. Hingga datang hari kiamat, mereka berbondong-bondong meminta syafaat kepada Allah, tapi itu sudah terlambat karena semua perkara telah diputuskan. Mereka hanya tinggal menunggu azab Allah SWT saja. Setiap orang beramal akan mendapatkan balasan yang setimpal dari amal perbuatannya. Jika amalannya baik, maka balasannya baik pula; jika amalannya buruk, maka balasannya buruk pula.

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas mengenai keadaan bani Israil dan orang Yahudi, penulis termotivasi untuk mengurai serta mengupas permasalahan tersebut lebih mendalam lagi. Oleh karena itu, diangkatlah permasalahan ini dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “Penafsiran Surah Al-Baqarah Ayat 210—212”.

Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini, yaitu:

  • 1. Bagaimana qawa’id tafsir surah Al-Baqarah ayat 210—212
  • 2. Bagaimana qawa’id lughawiyah surah Al-Baqarah ayat 210—212?
  • 3. Bagaimana fawaid surah Al-Baqarah ayat 210—212?

Tujuan Penulisan

Berdasarkan kepada pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka menjadi tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui penafsiran surah Al-Baqarah ayat 210—212 mengenai:

1. Qawa’id tafsir dari tafsiran surah Al-Baqarah ayat 210—212.

2

Qawa’id lughawi dari tafsiran surah Al-Baqarah ayat 210—212.

3

Fawaid ayat dari tafsiran surah Al-Baqarah ayat 210—212.