Tentang Saya

BIODATA DIRI

  • Nama: Naswa Syakib
  • Tempat Lahir: Bukittinggi
  • Tanggal Lahir: 22 April 2006
  • Jenis Kelamin: Perempuan
  • Moto Hidup: Selalu semangat

Riwayat Hidup

  • 2011-2012: TKI Ibnu Syam
  • 2012-2018: SDN 13 Limo Suku
  • 2018-2021: MTs.S Diniyah Limo Jurai
  • 2021-2025: MAS Diniyah Limo Jurai

Abstrak

Karya Ilmiah ini disusun oleh Naswa Syakib NID/NISN 131213060017210487/0068000659. Karya ilmiah ini berjudul Penafsiran Surah Ali-Imran Ayat 61—63, di MAS Diniyah Limo Jurai, Sungai Pua, 2024, berisi 67 hal.

Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah bagaimana penafsiran para mufassirin tentang surah Ali-Imran ayat 61—63?

Batasan masalah dalam karya ilmiah ini adalah Qawa’id Tafsir, Qawa’id Lughawiyah dan Faedah-Faedah ayat yang terdapat dalam surah Ali-Imran ayat 61—63.

Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk untuk mengetahui penafsiran para mufassirin tentang surah Ali-Imran ayat 61—63.

Dalam proses penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Jenis penelitian kepustakaan dengan mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan untuk meletakkan landasan teori. Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, dengan mengumpulkan tafsir-tafsir yang berkaitan dengan masalah pembahasan, dan penulisan makalah ini dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir secara maudhu’i yang berhubungan dengan pembahasan diantaranya : Tafsir Al-Jalalain, Tafsir Qurthubi, Tafsir An-Nur, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Hidyatul Insan dan Tafsir Ibnu Mas’ud, Tafsir Al-Munir, Tafsir Fathul Qadir.

Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini, adalah Penafsiran surat Ali-Imran ayat 61—63 membahas tentang Nabi Muhammad SAW yang membantah kaum Nasrani Najran yang menolak kebenaran tentang Isa, mereka tetap menentang dan menolak untuk percaya kalau Isa adalah ciptaan bukan Tuhan, pada akhirnya Nabi Muhammad SAW mengajak mereka bermubahalah tetapi mereka menolaknya karena mereka takut ditimpa laknat Allah SWT dan mereka juga mengetahui bahwa berita yang di sampaikan Nabi Muhammad SAW adalah kebenaran.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Al-Quran adalah firman Allah SWT yang luar biasa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab melalui perantaraan Malaikat Jibril, yang sampai kepada kita dengan cara mutawatir, membacanya adalah ibadah, yang terkumpul diantara dua cover mushaf (awalan dan akhirannya), yang diawali dengan surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas.1 Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang menjadi sebuah petunjuk bagi manusia untuk meletakkan dasar-dasar prinsip dalam segala persoalan kehidupan. Al-Quran berfungsi sebagai pedoman hidup dan petunjuk bagi umat Islam serta menjamin kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat kelak, Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: Artinya:“Kitab Al-quran ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (QS Al-Baqarah (2) : 2)

  • Sebagai sumber paling utama dalam Islam. Al-Quran menjadi sumber pokok bagi akidah, ibadah, etika dan hukum. Al-Quran mengandung perintah dan larangan, kisah-kisah terdahulu yang dapat diambil pelajarannya, petunjuk kehidupan manusia, penjelas perkara dunia dan akhirat. Salah satu kisah di dalam Al-Quran adalah penciptaan nabi Adam dan nabi Isa yang menimbulkan perdebatan dan kekeliruan, menurut orang Yahudi nabi Isa lahir tanpa perantara bapak sehingga mereka menuduh yang tidak-tidak padahal mereka percaya bahwa nabi Adam diciptakan dari tanah tanpa ada ibu dan bapak dan menurut orang Nasrani nabi Adam telah berdosa dan mewariskan dosanya kepada manusia karena memakan buah terlarang. Akibat dari munculnya kekeliruan tersebut maka turunlah bantahan tentang hal tersebut.
  • Ayat di atas membuktikan kekeliruan yang berujung membandingakan antara nabi Adam dan nabi Isa. Bukti dan bantahan sudah sangat jelas tetapi mereka tetap keras kepala dan tidak membenarkannya, sehingga siapapun yang masih membantah padahal sudah ada pengetahuan yang sempurna diajak bermubahalah. Mubahalah adalah berdoanya kedua belah pihak secara3 sungguh-sungguh sesuai kepercayaan masing-masing yang disaksikan keluarga dan akan diturunkan laknat Allah SWT bagi yang berbohong. Akan tetapi kaum Kristen Najran menolak muhabalah tersebut karena mereka sudah meyakini bahwa rasul menyampaikan kebenaran dan mereka takut ditimpa balabencana
  • Penolakan tersebut merupakan suatu bukti bahwa kisah dalam Al-Quran itu sungguh dan benar. Hal tersebut juga menjadi bukti bahwa tentang keesaan Allah SWT.
  • Ayat ini menjelaskan bahwa kisah di dalam Al-Quran bisa dijadikan petunjuk yang membawa kepada kebenaran hakiki, sekaligus sebagai bukti bahwa Allah SWT adalah tuhan satu-satu nya tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya dalam semua hal. Allah SWT mengetahui siapa yang tetap berpaling meski sudah di beri kebenaran dan juga orang yang berbuat4 kerusakan. Allah SWT akan memberi mereka balasan yang paling buruk. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis tertarik untuk menguraikan lebih rinci serta menjelaskan permasalah dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “Penafsiran surat Ali-Imran ayat 61—63”

Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini, yaitu:

  • 1. Bagaimana qawa’id tafsir surat Ali-Imran ayat 61—63 ?
  • 2. Bagaimana qawa’id lughah surat Ali-Imran ayat 61—63 ?
  • 3. Bagaimana fawa’id ayat surat Ali-Imran ayat 61—63 ?

Tujuan Penelitian

1

Untuk mengetahui qawaid tafsir surat Ali-Imran ayat 61—63.

2

Untuk mengetahui qawaid lughah surat Ali-Imran ayat 61—63.

3