Tentang Saya

Biodata

  • Nama : Shafira El-assya Zilda
  • Tempat Lahir : Padang Tongga
  • Tanggal Lahir : 6 Mei 2006
  • Jenis kelamin : Perempuan
  • Moto Hidup : semua masalah ada jalan keluar

Riwayat Hidup

  • TK : TK Al-Hikmah
  • SD : SD IT Al-Madaniy
  • SMP : SMP IT Al-madaniy
  • MA : MAS Diniyah Limo jurai

Abstrak

Karya Ilmiah ini disusun oleh Shafira El-Assya Zilda, NID/NISN 131213060017220494/0068404868. Karya ilmiah ini berjudul Penafsiran Surah Ali ‘Imran Ayat 69—74, di MAS Diniyah Limo Jurai, Sungai Pua, 2024, berisi 64 halaman.

Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah bagaimana penjelasan surah Ali ‘Imran ayat 69—74 menurut Ahli tafsir Batasan masalah dalam karya ilmiah ini adalah qawaid tafsir, qawaid lughawiyah, dan fawaid ayat surah Ali ‘Imran ayat 69—74. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui penjelasan surah Al ‘imran ayat 69—74 menurut Ahli tafsir.

Dalam proses penulisan, penulis menggunakan jenis studi kepustakaan (library research). Jenis penulisan kepustakaan dengan mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan untuk meletakkan landasan teori. Penulisan ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penulisan ini yaitu, dengan mengumpulkan tafsir-tafsir yang berkaitan dengan masalah pembahasan dan penulisan makalah ini dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir yang berhubungan dengan pembahasan, diantaranya: Tafsir al-Munir, Tafsir Asyuthi, Tafsir al-Maraghi, Tafsir Thabari, tafsir An-Nuur, Tafsir Ibnu Kasir, Tafsir Qurthubi, TafsirAl-azhar, Tafsir Aysar at-tafasir, Tafsir al-Alusi, Tafsir As-Sa’di dan Tafsir Al-Baidhawi.

Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam ayat ini yang pertama dari segi akidah, dari zaman Rasulullah صلى الله عليه وسلمsampai zaman sekarang seluruh ahli kitab itu sesat, jika hanya sebagian dari mereka yang sesat pastilah diantara mereka ada yang beriman kepada ajaran Rasulullah صلى الله عليه وسلمhingga zaman ini dan mereka sampai zaman sekarangpun masih berpedoman kepada agama nenek moyang mereka. Kedua dari segi akhlak, sifat hasad membawa mereka (Ahli kitab) kepada kesesatan. Mereka menutupi suatu kebenaran hanya untuk menjaga martabat kelompok mereka, melakukan tipu daya agar umat Islam terpedaya, maka cara menghadapi Ahli kitab haruslah dengan memberikan penjelasan dengan dalil dalil yang kuat dan tegas tidak ada keraguan di dalamnya. Ketiga dari segi kisah, dari zaman sebelumnya diutus Rasulullah hingga sekarang mereka (Ahli kitab) tetap berusaha menyesatkan umat Islam, serta mempengaruhi umat Islam yang lemah imannya. Keempat dari segi fiqih, bolehnya melakukan transaksi dengan Ahli kitab selagi bukan barang yang dapat digunakan musuh untuk memerangi umat Islam, dan boleh bekerja dengan orang kafir selagi tidak mengandung penghinaan di dalamnya. Kelima dari segi hikmah, perbuatan jahat mereka berupa upaya dalam menutupi kebenaran, pemalsuan serta upaya menyesatkan umat Islam hanya akan berakibat kepada diri mereka sendiri.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam. Al-Qur’an adalah kalam atau firman Allah جل جلاله yang diturunkan kepada Muhammad صلى الله عليه وسلم yang membacanya merupakan suatu ibadah. Kitab suci Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa arab. Al-Qur’an juga mencakup seluruh hukum Islam serta kehidupan manusia.

Agar kita bisa mengamalkan isi Al-Qur’an kita perlu memahami isi kandungannya, kita tidak bisa memahami isi Al-Qur’an hanya dengan terjemahan yang ada di dalam Al-Qur’an itu saja. Hal ini dikarenakan bahasa dalam Al-Qur’an sangat tinggi sehingga kita butuh tafsiran untuk memahami isi dan makna pada setiap ayat nya. Tafsir dibutuhkan agar tidak terjadinya kesalahpahaman atau penyimpangan terhadap makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an, sebagaimana yang terjadi pada masa Rasulullah .

Pada masa Rasulullah صلى الله عليه وسلم ,mereka yang menyimpang dari ayat suci Al-Qur’an dikenal dengan ahli kitab. Ahli kitab adalah sebutan bagi umat Yahudi dan Nasrani di dalam Al-Qur’an. Dinamakan demikian karena Allah mengutus nabi-nabi yang membawa kitab suci yaitu Taurat melalui Nabi Musa dan Injil melalui Nabi Isa

Pada zaman Rasulullah صلى الله عليه وسلم ahli kitab sudah menyimpang dari ajaran agama Islam bahkan sebelum kedatangan agama Islam. Sebagaimana firman Allah :

Artinya: “Dan apabila mereka (Yahudi atau munafik) datang kepadamu, mereka mengatakan, “Kami telah beriman,” padahal mereka datang kepadamu dengan kekafiran dan mereka pergi pun demikian; dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan”.

Pada zaman Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم ahli kitab mengaku bahwasanya Nabi Ibrahim as yang benar dan lurus itu adalah sekelompok dari mereka padahal bukan. Sedangkan, dalam agama Islam disebutkan pula bahwasanya Nabi Ibrahim as adalah kelompok dari mereka. Jika Nabi Ibrahim itu kelompok dari Ahli kitab, mengapa mereka menyembunyikan kebenaran dalam kitab mereka serta menyimpang dari ajaran dalam kitab tersebut? Sedangkan Nabi Ibrahim as itu adalah orang yang benar dan lurus disebutkan Allah جل جلاله dalam Al-Qur’an. Apakah penyimpangan yang dilakukan oleh Ahli kitab itu berasal dari kebencian atau kedengkian? Dan apakah masih ada Ahli kitab pada zaman sekarang?

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menguraikan serta menjelaskan secara rinci tentang permasalahan ini, maka penulis mengangkat permasalahan ini dengan judul penafsiran Surah Ali ‘Imran ayat 69—74.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, dapat dirumuskan hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini yaitu, bagaimana penjelasan Surah Ali ‘Imran ayat 69—74 menurut ahli tafsir?

Tujuan Penelitian

Bertitik tumpu pada pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui penafsiran surah Ali i’mran ayat 69—74.