Tentang Saya

Biodata Diri

  • Nama: Ade Khadijah
  • Tempat Lahir: SungaiPua
  • Tanggal Lahir: 07 Januari 2006
  • Jenis Kelamin: Perempuan
  • Motto Hidup: Gak Makan Gak Idup!'-'

Riwayat Hidup

  • 2011-2012: TK Diniyah Limo Jurai
  • 2012-2018: SDN 18 Tangah Koto
  • 2018-2021: MTs.S Diniyah Limo Jurai
  • 2021-2025: MAS Diniyah Limo Jurai

Abstrak

Karya ilmiah ini disusun oleh Ade Khadijah, NID/NISN 131213060017210458/0046956556. Karya ilmiah ini berjudul Penafsiran Surah Ali 'Imran Ayat 23—25, di Pondok Pesantren Diniyah Limo Jurai, Sungaipua, tahun 2025, berisi 43 hlm.

Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah bagaimana penafsiran para mufassirin tentang surah Ali-Imran ayat 23—25? Batasan masalah dalam karya ilmiah ini adalah Qawa'id Lughawi, Qawa'id Tafsir, dan Fawaid Ayat yang terdapat dalam surah Ali 'Imran ayat 23—25.Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk untuk mengetahui penafsiran para mufassirin tentang surah Ali 'Imran ayat 23—25.

Proses penelitian menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mencari dan membaca buku-buku (literature) yang berkaitan dengan pembahasan yang dibahas dalam landasan teori. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, dengan mengumpulkan tafsir-tafsir yang berkaitan dengan masalah pembahasan, dan penulisan makalah ini dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir yang berhubungan dengan pembahasan, diantaranya: Tafsir Al-Qur’anal-‘Azhim, Tafsir Al- Maraghi, Tafsir Al-Misbah, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qurthubi, Tafsir At-Thabari Jami’ul Bayan, Tafsir Jalalain, Tafsir Fizhilalil Qur'an, Shafwah At-Tafasir, Tafsir Al- Munir, Tafsir Hadaiqur Ruh War Rayhan, Muharrar Al-Wajiz fi Tafsir Al-'Aziz.

Hasil pembahasan yang penulis kemukakan dalam karya ilmiah ini, Surah Ali 'Imran ayat 23—25 menceritakan tentang sikap sebagian Ahli Kitab yang mengabaikan perintah dan hukum dalam kitab Allah SWT. Mereka mengklaim berpegang teguh pada Kitab suci mereka, tetapi pada kenyataannya mereka menolak kebenaran dan bahkan memperdebatkannya. Sikap mereka menunjukkan ketidaktaatan dan ketidakkonsistenan terhadap ajaran yang seharusnya mereka ikuti. Allah kemudian menjelaskan bahwa mereka beranggapan siksa neraka hanya sementara, sebuah kesalahan besar dalam menafsirkan Kitab mereka. Keyakinan ini membuat mereka merasa aman dari hukuman Allah dan terus melakukan dosa tanpa merasa perlu memperbaiki diri. Ayat ini memperingatkan bahwa pemahaman yang keliru terhadap ajaran agama dapat menjerumuskan seseorang pada kesesatan dan sikap sombong. Pada hari kiamat, setiap orang akan dihisab sesuai dengan amal perbuatannya, dan tidak ada yang bisa luput dari keadilan Allah. Ayat ini menekankan pentingnya kepatuhan terhadap ajaran Allah dan menghindari sikap merasa aman dari azab-Nya. Allah akan memberi balasan yang adil sesuai dengan perbuatan manusia, mengingatkan semua orang untuk tidak mengabaikan peringatan dan berusaha hidup sesuai dengan tuntunan-Nya.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Ada empat kitab suci yang wajib diimani, yaitu kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS dan diperuntukkan kepada orang-orang Yahudi, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS dan diperuntukkan bagi bani Israil, Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS dan diperuntukkan bagi orang-orang Nasrani, dan kitab terakhir diturunkan ialah kitab Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk dan pedoman dalam menentukan tujuan hidup serta penyempurna kitab-kitab yang datang sebelumnya.

Taurat adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman dan petunjuk bagi Bani Israil. Taurat atau torah berasal dari bahasa Ibrani yakni yarah. Sebagai kata kerja, yarah dapat diartikan sebagai memberi pengajaraan. Dalam konteks agama, Torah bisa bermakna perintah dari Tuhan. Kitab Taurat memang dikenal sebagai kitab suci umat Yahudi. Dalam Islam, Taurat termasuk salah satu kitab Allah yang wajib diimani dan termasuk dalam rukun iman, yakni iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Ajaran kitab tersebut mengandung ajaran tauhid yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat pada waktu itu.

Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada kaum Yahudi agar mereka dapat meyakini dan menyampaikan kebenaran tentang risalah Allah kepada saudara serta generasi-generasi sesudah mereka. Namun mereka tidak mau menerima petunjuk yang telah datang kepada mereka dan berpaling dari kebenaran sehingga datanglah kitab Al-Qur'an.

Mereka telah mengetahui tentang kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Namun, mereka bersembunyi serta menutup diri dari kebenaran yang ada di dalam Al-Qur'an, lalu Allah SWT melaknat mereka karena berpaling dari kebenaran. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al- Baqarah ayat 159—162:

Artinya : (159) Sungguh, orang-orang yag menyembunyikan apa yang telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah kami jelaskan kepada manusia dalam kitab (Al-Qur'an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat.(160) Kecuali mereka yang telah bertaubat, mengadakan perbaikan dan menjelaskan (nya), mereka itulah yang Aku terima taubatnya, dan Akulah Yang Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang. (161) Sungguh, orang-orangyang kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia.(162) Mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan.

Selain sifat-sifat kaum Yahudi di atas, masih banyak lagi sifat-sifat mereka yang Allah sebutkan di dalam Al-Qur'an dan menarik untuk dikaji agar menjadi pelajaran bagi kaum muslimin. Hal yang disembunyikan oleh kaum Yahudi akan dibahas dalam karya ilmiah yang berjudul “Penafsiran Surah Ali 'Imran Ayat 23—25”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini, yaitu:

  • Bagaimana qawa'id tafsir surah Ali 'Imran ayat 23—25?
  • Bagaimana qawa'id lughawi surah Ali 'Imran 23—25?
  • Bagaimana fawaid ayat surah Ali 'Imran 23—25?

Tujuan Penelitian

1

Untuk mengetahui qawa'id tafsir surah Ali 'Imran ayat 23—25.

2

Untuk mengetahui qawa'id lughawi surah Ali 'Imran ayat 23—25.

3

Untuk mengetahui fawaid ayat surah Ali 'Imran ayat 23—25.