Tentang Saya

BIODATA

  • Nama: Mulya Ayu Lestari
  • Tempat Lahir: Sei Rotan
  • Tanggal Lahir: 14 Desember 2004
  • Jenis Kelamin: Perempuan
  • Motto Hidup: Menjadi Manusia Baiq

RIWAYAT PENDIDIKAN

  • TK : Al- Irsyad
  • SD : SDN 17 Kubang Putiah
  • MTsS : Ponpes Diniyah Limo Jurai
  • MAS : Ponpes Diniyah Limo Jurai

Abstrak

Karya ilmiah ini disusun oleh Mulya Ayu Lestari, NID/NISN: NID/NISN 131213060017210483/0041502962, Judul: Penafsiran Surah Ali 'Imran ayat 1—6, MAS Diniyah Limo Jurai, Sungai Pua, 90 halaman.

Masalah yang penulis bahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah tentang qawa’id tafsir, qawaid lughawiyyah, fawaid ayat Surah Ali ‘Imran ayat 1—6. Batasan masalah dalam karya ilmiah ini adalah qawa’idh tafsir, qawa’idh lughawiyyah, fawaid ayat yang terdapat dalam Surah Ali ‘Imran ayat 1—6. Dalam proses penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam landasan teori. Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir yang berhubungan dengan pembahsan ini, di antaranya: Tafsir Al-Munir, Tafsir An-Nur, Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Fathul Qadir, Tafsir Hidayatul Insan, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Jalalain, Tafsir Qurthubi, Tafsir Thabari, Tafsir Ibnu Katsir

Penelitian ini membahas sebab penamaan surah, Makiyah Madaniah, keutamaan Surah Ali ’Imran dan makna. Surah Ali ’Imran ayat 1—6, Qawa’id Lughawiyah, terdapat di dalamnya Mufradat ‘Ammah, I’rab dan Balagah. Beberapa unsur unsur Balagah yang ada pada Surah Ali ‘Imran ayat 1—6 di antaranya, pada ayat ini terdapat al-Iijaaz bil hadzi, yaitu meringkas dengan cara membuang sebelumnya, Fawa’id, ayat, berisi tentang Surah Ali ‘Imran ayat 1—6, makna ijmali, penafsiran Surah Ali ‘Imran ayat 1—6, dan faedah ayat.

Hasil yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini adalah penegasan bahwasannya keyakinan akan adanya Tuhan yang Maha Esa, yaitu Allah, yang maha sempurna, yang hidup dan kekal. Pada hal ini juga menjelaskan bahwa Allah menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup dan sebagai pembeda antara yang benar dan yang salah. Ini menunjukkan pentingnya Al-Qur'an dalam kehidupan umat Islam sebagai panduan yang harus diikuti. Selain itu, karya ilmiah ini juga mengemukakan pengingatan tentang azab yang menanti orang-orang kafir, dan ini merupakan peringatan bagi mereka yang tidak percaya kepada Allah, kemudian juga menjelaskan perbedaan antara orang-orang yang beriman dan yang kafir. Di dalam karya ilmiah ini juga terdapat pengingatan bahwa Allah yang menghidupkan dan mematikan segala sesuatu, serta segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan salah satu ciptaan Allah SWT yang memiliki suatu keistimewaan lebih dibandingkan makhluk lainnya. Allah SWT menciptakan manusia dengan memberikan akal pikiran dan hawa nafsu. Meskipun demikian, adanya kelebihan tersebut tentu tidak menutup kemungkinan manusia tidak mempunyai celah untuk melakukan kesalahan, seperti lupa, marah, egois, dan tidak dapat mengendalikan hawa nafsu, bahkan ada yang sampai mempersekutukan Allah.

Kesalahan-kesalahan tersebut bisa terjadi karena kurangnya ilmu, melemahnya iman, dan jauh dari Al-Qur‘an. Allah SWT sudah menurunkan Al-Qur‘an sebagai petunjuk bagi umat manusia agar dapat membedakan baik dan buruk demi keselamatan hidup di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, manusia membutuhkan Al-Qur‘an untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Maka dari itu, manusia tidak bisa lepas dari Al-Qur‘an agar tidak salah arah.

Sebelum Al-Qur‘an diturunkan, Allah SWT sudah terlebih dahulu menurunkan beberapa kitab yaitu Taurat, Injil dan Zabur. Kitab tersebut Allah SWT turunkan sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Taurat merupakan kitab suci yang Allah turunkan kepada Nabi Musa AS, Injil Allah turunkan kepada Nabi Isa AS, dan Zabur kepada Nabi Daud AS. Kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT sudah dipastikan kebenarannya dan berisi petunjuk di dalamnya. Namun, Al-Qur‘an Allah SWT turunkan untuk penyempurna kitab -kitab sebelumnya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril di Gua Hira

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‘an surah Al-Maidah ayat 48: Artinya :“Dan kami telah menurunkan kitab (Al-Qur‟an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat diantara kamu, Kami Berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, nisacaya kamu Dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak Menguji kamu terhadap karunia yang telah Diberikan-Nya kepadamu, maka berlombalombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan.”

Al-Qur‘an sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim. Al-Qur‘an banyak mengemukakan pokok-pokok serta prinsip-prinsip umum pengaturan hidup dalam hubungan antara manusia dengan Allah SWT dan makhluk lainnya. Di dalam Al-Qur‘an terdapat peraturan-peraturan seperti beribadah langsung kepada Allah SWT, berkeluarga, bermasyarakat, berdagang, utang-piutang, warisan, pendidikan dan pengajaran, pidana, dan aspek aspek kehidupan lainnya yang Allah SWT jamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada setiap 3 tempat dan setiap waktu. Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh tata nilai tersebut dalam kehidupannya.

Namun kenyataannya, masih ada beberapa manusia yang tidak menjadikan Al-Qur‘an sebagai pedoman hidup, bahkan enggan untuk membacanya. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menjelaskan lebih lanjut tentang penafsiran surah Ali ‗Imran ayat 1—6 dalam karya ilmiah yang berjudul “Penafsiran Surah Ali 'Imran ayat 1—6”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, dapat dirumuskan hal yang menjadi pokok permasalahan, yaitu:

  • Bagaimana qawaid tafsir surah Ali 'Imran ayat 1—6?
  • Bagaimana qawaid lughawiyah surah Ali 'Imran ayat 1—6?
  • Bagaimana fawaid ayat surah Ali 'Imran ayat 1—6?

Tujuan Penelitian

1

1. Mengetahui qawaidh tafsir surah Ali 'Imran ayat 1—6.

2

2. Mengetahui qawaidh lughawiyah surah Ali 'Imran ayat 1—6.

3

3. Mengetahui fawaidh ayat surah Ali 'Imran ayat 1—6.