Tentang Saya

BIODATA
-
Nama: Noverlina Fitri Amanda
-
Tempat Lahir: Sungai Pua
-
Tanggal Lahir: 08 November 2005
-
Jenis Kelamin: Perempuan
-
Motto Hidup: Be yourself
RIWAYAT HIDUP
-
PAUD: PAUD Puti Bungsu
-
TK: TK Tunas Harapan
-
SD: SDN 04 Kapalo Koto
-
MTs: MTsS Diniyah Limo Jurai
-
MA: MAS Diniyah Limo Jurai
Abstrak
Karya Ilmiah ini disusun oleh Noverlina Fitri Amanda NID/NISN 131213060017210489/0052902458. Karya ilmiah ini berjudul Penafsiran Surah Ali 'Imran Ayat 64, di MAS Diniyah Limo Jurai, Sungaipua, 2024, berisi 39 halaman.
Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah bagaimana Qawa'id Tafsir, Qawa'id Lughawiyah dan Faedah-Faedah ayat yang terdapat dalam surah Ali 'Imran ayat 64. Batasan masalah dalam karya ilmiah ini adalah penafsiran para mufassirin tentang surah Ali 'Imran ayat 64. Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk untuk mengetahui penafsiran para mufassirin tentang surah Ali 'Imran ayat 64.
Proses penelitian menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam landasan teori. Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, dengan mengumpulkan tafsir-tafsir yang berkaitan dengan masalah pembahasan, dan penulisan makalah ini dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir secara maudhu'i yang berhubungan dengan pembahasan diantaranya : Tafsir Al-Munir, Shafwah At-Tafasir, Tafsir Al-Misbah, Tafsir Maraghi, Tafsir An-Nur, Aysar AtTafasir, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fathul Qadhir, Tafsir Zadul Masir Fii 'Ilmi AtTafsir, Tafsir Fii Zilalil Quran, Tafsir Al-Qurtubi, Tafsir Bahrul Muhith, Tafsir Taisir Karim Ar-Rahman Fi Tafsir Kalam Al-Mannan, Tafsir Al-Kasyaf, dan Tafsir Jami' Al-Bayan.
Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini adalah Surah Ali 'Imran ayat 64 termasuk surah Madaniah karena berisi tentang seruan terhadap Ahli Kitab. I'rab pada ayat ini tidak begitu sulit. Balagah yang terdapat pada ayat ini adalah Majaz Mursal pada kata كَلِمَة yang mana kata ini menyebutkan bentuk mufrad, namun yang dimaksudkan adalah jama'; dan At-Tasybih pada kata اَربَابًا yang mana terdapat penyerupaan ketaatan mareka kepada para pimpinan agama mereka dengan ketaatan kepada Tuhan di dalam masalah penghalalan dan pengharaman. Setelah itu mengenai penafsiran surah Ali 'Imran ayat 64, yaitu terdapat perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW agar mengajak Ahli Kitab untuk kembali kepada kalimat yang tidak diperselisihkan, yang dibawa oleh rasul- rasul, yang telah diserukan dalam kitab-kitab suci yang diturunkan kepada mereka, yaitu Laa ilaha illallah. Terdapat tiga pendapat mufassirin tentang makna dari ahlul kitab, pendapat yang pertama mengatakan Kaum Yahudi. Pendapat yang kedua mengatakan Rombongan Najran. Sedangkan pendapat yang ketiga mengatakan Yahudi dan Nasrani. Terdapat perintah untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan larangan untuk menyekutukan Allah dengan sesuatu pun. Kesaksian orang-orang muslim terhadap orang yang menyelisihi seruan ini, bahwasanya merekalah orang-orang yang beserah diri kepada Allah.
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Alam semesta dan seisinya merupakan suatu tatanan yang kompleks, di antaranya ada bumi dan langit beserta isinya, hewan, tumbuhan, dan manusia. Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang sangat berperan penting dalam kehidupan di bumi ini. Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa dan raga serta dibekali dengan akal dan pikiran. Oleh karena itulah, manusia dianggap sebagai makhluk dengan derajat yang paling tinggi. Salah satu keistimewaan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya adalah adanya akal dan nafsu.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dari tanah yang bersifat materi dari unsur-unsur sari pati tanah, karena adanya asupan nutrisi dan makanan yang dikonsumsi manusia dari tanah, kemudian membentuk menjadi nuthfah (نطفة) yang disemprotkan Allah SWT ke dalam rahim yang kokoh dan tenang. Setelah empat puluh hari, berbentuk 'alaqah (علقة )atau segumpal darah. Segumpal darah itu Allah SWT menjadikannya mudhghah (مضغة )atau segumpal daging. Allah SWT menjadikannya tulang belulang, seperti kepala, tangan, kaki, serta pembuluh darah. Setelah itu, Allah SWT membungkusnya dengan daging untuk menguatkannya. Allah SWT meniupkan ruh agar dapat hidup, berkembang, berpikir, bergerak, melihat, dan merasakan. Terakhir, Allah SWT menjadikan manusia dalam bentuk yang terbaik.
Melalui proses panjang itulah, terdapat gambaran tentang kekuasaan Allah SWT. Allah SWT menciptakan segala sesuatu tidak ada yang sia-sia, karena segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan pasti memiliki maksud dan tujuan. Seperti firman Allah SWT dalam surah Al-Mu'minun ayat 115, yang artinya: “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu mainmain (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?”
Di antara tujuan Allah SWT menciptakan manusia adalah Al-Ibadah, AlKhilafah (Khalifah), dan Al-Amanah. Tujuan utama Allah SWT menciptakan manusia adalah untuk beribadah dan bertakwa hanya kepada-Nya, agar manusia dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Hal tersebut telah Allah SWT jelaskan dalam surah Hud ayat 61, yang artinya: “Dan kepada kaum Samud (kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepadaNya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (do'a hamba-Nya)“.
Namun, pada dasarnya masih terdapat kelompok orang-orang kafir yang menolak hidayah, dan kelompok orang-orang munafik yang masih ragu-ragu. Ayat di atas berisikan seruan atau ajakan untuk menyembah Allah SWT semata. Manusia diajak untuk menghambakan diri kepada Allah SWT, Tuhan satusatunya dengan memeluk agama tauhid. Juga telah diingatkan bahwasannya Allah yang telah menciptakan mereka dan mengatur segala urusan mereka. Maka, tidak ada satu pun yang patut dan layak disembah selain Allah SWT.
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk menguraikan serta menjelaskan tentang ajakan kembali kepada tauhid dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “Penafsiran Surah Ali 'Imran Ayat 64”.
Rumusan Masalah
