Tentang Saya

Biodata Diri

  • Nama : Ummi Kalsum
  • Tempat Lahir : Sibakur
  • Tanggal Lahir : 19 Mei 2006
  • Jenis Kelamin : Perempuan
  • Motto Hidup : Lebih Baik Gagal Dari Pada Tidak Mencoba

Riwayat Hidup

  • 2011-2012 : PAUD Permata Hati
  • 2012-2018 : SDN 4 Sibakur
  • 2018-2021 : MTsS Diniyah Limo Jurai
  • 2021-2025 : MAS Diniyah Limo Jurai

Abstrak

Karya Ilmiah ini disusun oleh Ummi Kalsum, NID/NISN: 13121306001721096/0066173722, Judul : Penafsiran Surah Ali 'Imran Ayat 75 — 77, MAS Diniyah Limo Jurai, Sungaipua, 2024, berisi 55 halaman.

Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah penafsiran surah Ali 'Imran ayat 75—77.Adapun tujuan Penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui penafsiran surah Ali 'Imran ayat 75—77.Proses penelitian dalam karya ilmiah ini menggunakanjenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu permasalahan diselesaikan dengan mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan landasan teori.

Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir yang berhubungan dengan pembahasan, diantaranya: Tafsir Al-Munir, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Baghawi, Tafsir Mawardi, Tafsir Ibnu Jazi, Tafsir Ibnu Fathul Bayan, Tasir Ibnu Mas'ud, dan Tafsir An-Nuur.

Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini, yaitu: surah Ali 'Imran ayat 75—77 termasuk ke dalam golongan madaniah. Dalam surah Ali 'Imran ayat 75—77, terdapat pembahasan mengenai qashash al-Qur'an, majas, isti'arah,dan at-thibaq. Penafsiran surah Ali 'Imran ayat 75—77 menjelaskan tentang kisah ahli kitab terhadap orang-orang ummi (orang-orang yang buta huruf). Ayat ini menggambarkan dua jenis golongan ahli kitab, golongan yang pertama ialah ada di antara mereka jika dipercayai untuk mengelola harta orang lain mereka akan amanah, sedangkan golongan kedua yaitu mereka yang tidak dapat diandalkan serta mereka mengkhianati kepercayaan tersebut. Secara keseluruhan ayat ini memberi peringatan untuk berhati-hati dalam memilih orang yang akan diberi tanggung jawab, terutama terkait dengan amanah harta atau kepercayaan lainnya.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan dibahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan dengan berbagai macam bentuk, perilaku, dan karakter yang berbeda. Setiap manusia memiliki berbagai macam perilaku, diantaranya manusia yang taat kepada seluruh perintah Allah SWT, tidak mematuhi perintah Allah SWT, dan mengerjakan apa yang dilarang oleh Allah SWT. Bahkan, menyalahgunakan sumpah serta janji Allah SWT. Orang-orang yang seperti ini sudah ada dari dulu hingga sekarang. Seperti yang terdapat dalam kitab agama Islam yaitu Al-Qur'an.

Al-Qur'an merupakan kitab yang dianugerahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ia diturunkan dari langit dunia melalui Malaikat Jibril dengan lafaz bahasa Arab serta maknanya yang benar kedalam hati Rasulullah SAW, Muhammad bin Abdullah, sebagai hujjah bahwasannya beliau ialah Rasul Allah SWT. Al-Qur'an merupakan rujukan utama umat Islam dalam memaknai serta memahami kehidupan, juga merupakan hudallinnas yaitu petunjuk bagi umat Muhammmad SAW serta Sebagai pedoman kehidupan bagi umat Islam, hal ini telah Allah SWT sebutkan dalam firman-Nya : Artinya;“Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur‟an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalamdada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin”.(Q.S. Yunus : 57)

Al-Qur'an memiliki prinsip-prinsip kehidupan mengenai keyakinan, syariat dan akhlak. Allah SWT memerintahkan manusia untuk memahami, memperhatikan, serta mempelajari apa saja isi kandungan yang terdapat di dalam Al-Qur'an.

Al-Qur'an terdiri dari 114 surah, diantaranya terdapat surah Ali 'Imran yang mengandung beberapa pembahasan. Di dalam surah Ali 'Imran Allah SWT menjelaskan prinsip tentang pentingnya bermusyawarah, perintah untuk memaafkan, memohon ampun, larangan melakukan muamalah yang dapat merugikan orang lain, mengisahkan keluarga Imran, menceritakan kejadian dan kelahiran Nabi Isa as lahir atau cucu dari Imran, sifat-sifat tercela ahli kitab dan sebagainya. Ahli kitab ialah golongan orang yang mempercayai kitab suci selain Al-Qur'an (Zabur dan Injil) yang bisa disebut dengan kaum Yahudi dan Nasrani. Ahli kitab juga sebutan untuk keturunan Nabi Ya'kub as. Allah SWT telah memberitahu tentang ahli kitab yang telah menyaksikan banyak dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT seperti, ketika mereka bersama Nabi Musa as, menyaksikan kejadian lahirnya Nabi Isa as, dan lainnya. Akan tetapi tidak semua ahli kitab yang beriman kepada Allah SWT, Sebagian dari mereka banyak yang mengingkari kitab suci mereka. Bahkan, ada diantara mereka yang munafik kepada Allah SWT. Di antara ciri-ciri orang munafik ialah, apabila berkata dia bohong, apabila berjanji dia mengingkari, serta termasuk bila dipercaya dia mengkhianati.

Kebohongan termasuk dari ciri kemunafikan yang sudah menjadi hal lumrah dilakukan oleh sebagian besar ahli kitab. Berbohong adalah salah satu perbuatan yang melanggar hukum Allah SWT, karena dengan berbuat demikiandapat menimbulkan dosa. Berbohong juga bisa diartikan dengan mengatakan sesuatu dengan makna yang tidak sebenarnya, dan merupakan penyakit yang susah diangkat dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan negara. Kebohongan dapat merugikan diri sendiri karena dapat menghilangkan kepercayaan orang lain kepada diri kita. Berbohong yang sangat merugikan diri ialah berbohong dengan mengaitkan agama disertai dengan anggapan tidak ada dosa bagi orang yang melakukan hal tersebut, demikianlah hal yang diperbuat oleh ahli kitab. Mereka beranggapan tidak ada dosa bagi mereka melakukan hal tersebut kepada orang tidak seagama dengannya. Bahkan, lebih parahnya mereka menggunakan sumpah Allah SWT untuk menipu atau membohongi orang untuk mendapatkan duniawi saja. Ahli kitab juga menipu orang-orang yang tidak seagama dengan mereka,dengan menggunakan sumpah dan janji Allah SWT yang mereka palsukan.

Ahli kitab yang beranggapan mereka boleh menipu orang-orang muslim yang tidak seagama dengan mereka, atau kaum musyrik Makkah, atau orang yang tidak memiliki pengetahuan, Allah SWT telah menetapkan azab yang pedih bagi mereka. Karena mereka telah memperjualbelikan janji serta sumpah Allah terhadap orang-orang yang ummi(orang Arab yang buta huruf).Mereka berkata dusta terhadap Allah SWT, padahal mereka mengetahui apa yang mereka ucapkan5 itu bohong dan mereka adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang agama.

Allah SWT sangat senang dan sangat menyukai orang yang bertakwa. Maksudnya, ialah apabila para pembohong tersebut bertobat dan meminta ampun kepada, maka Allah SWT sangat menyukai hal tersebut. Sebaliknya, jika mereka menyukai kebohongan dan khianat, sehingga siapapun yang mengkhianati orang yang seagama dengannya maupun tidak atau orang yang tidak beragama sekalipun, Allah SWT sangat membenci hal tersebut, menilai orang tersebut dengan buruk dan mengancamnya dengan siksaan yang pedih. Perlu digarisbawahi bahwasannya cinta Allah SWT ialah curahan ganjaran kasih sayang Allah SWT yang disebabkan oleh amal perbuatannya yang baik, bukan disebabkan oleh pelaku yang berbuat amalan tersebut.

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas mengenai ahli kitab, penulis termotivasi untuk mengurai serta mengupas permasalahan tersebut lebih mendalam lagi tentang sikap ahli kitab yang terdapat di dalam Al-Qur'an surah Ali 'Imran ayat 75-77. Oleh karena itu, diangkatlah permasalahan ini dalam bentuk karya ilmiah dengan judul “Penafsiran Surah Ali 'Imran ayat 75-77.”

Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas,dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini, yaitu:

  • Bagaimana qawa'id lughawi surah Ali 'Imran ayat 75-77?
  • Bagaimana qawa'id tafsir surah Ali 'Imran ayat 75-77?
  • Bagaimana fawaid ayat dari tafsiran surah Ali 'Imran ayat 75-77?

Tujuan Penelitian

1.

Qawa'id lughawi dari tafsiran Ali 'Imran ayat 75-77.

2.

Qawa'id tafsir dari tafsiran surah Ali 'Imran ayat 75-77.

3.

Fawaid ayat dari tafsiran surah Ali 'Imran ayat 75-77.