Tentang Saya

BIODATA

  • Nama: WILDAN KAMIL
  • Tempat Lahir: JAKARTA
  • Tanggal Lahir: 14 NOVEMBER 2005
  • Jenis Kelamin: LAKI-LAKI
  • Motto Hidup:

RIWAYAT PENDIDIKAN

  • Tk : Khoiruummah
  • Sd: MI Uways AL-Qorni
  • Mts: Mts Muhammadiyah 02
  • MAS: Diniyah V Jurai sungai pua
  • Motto Hidup: tetap bersabar

Abstrak

Karya ilmiah ini disusun oleh Wildan Kamil,NID/NISN 131213060017210497/0059112353, Judul: PENAFSIRAN SURAH ALI ‘IMRAN AYAT 21—22, MAS Pondok Pesantren Diniyah Limo Jurai Sungaipua, 2024, 52 hlm.

Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah Qawa’id Tafsir, Qawa’id Lughawiyah, dan Fawa’id ayat surah Ali ’Imran ayat 21—22. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui Qawa’id Tafsir, Qawa’id Lughawiyah, dan Fawa’id ayat surah Ali ‘Imran ayat 21—22.

Proses penelitian menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam landasan teori. Penelitian ini menggunakan metode Tahlili. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu, dengan mengumpulkan penafsiran yang menguraikan atau membuka simpul- simpul ayat dalam Al-Quran dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh AlQur‟an sesuai dengan judul yang telah ditetapkan, diantara kitab tafsir yang digunakan adalah:Tafsir Jalalain, Tafsir At-Thabari, Tafsir Al-Misbah, Tafsir alMunir, Tafsir Al-Qurthubi, Tafsir Al-Quran Al-‘Azim, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al-Maraghi, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur.

Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam ayat ini yaitu, Qawa’id Tafsir, terdapat di dalamnya Qawa’id Tafsir, terdapat di dalamnya sebab penamaan surah, keutamaan surah Ali-Imran, Makiyyah Madaniyyah, Asbabun Nuzul, Qira’at Ayat, dan Munasabah Ayat. Qawa’id Lughawiyah,, terdapat di dalamnya Mufradat Ammah, I’rab dan Balagah. Unsur Balagah yang terdapat di dalam Surah Ali ‘Imran ayat 21—22 al-usluubut tahkkumi . Fawa‟id ayat, terdapat di dalamnya makna ijmali, penafsiran surah Ali ‘Imran ayat21—22 , dan faedah ayat. Menurut penafsiran para mufassirin pada surah Ali ‘Imran ayat 21—22 terdapat beberapa kandungan. Pertama, setengah orang suka memakai fikirannya dan dapat diajak berunding, Tetapi setengah orang lagi, demikian tebal pengaruh hawa nafsunya, sehingga ajakan yang dilakukan secara lemah-lembut tidak berfaedah, malahan bertambah di ajak mereka tambah benci. Kedua, Allah mencela kaum ahli kitab karena mereka telah melakukan dosa-dosa dan hal-hal yang diharamkan disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat Allah di masa lampau dan juga di masa sekarang, yaitu ayat-ayat Allah yang disampaikan kepada mereka oleh rasul-rasul-Nya. Ketiga, balasanAllah kepada mereka yang mendustakan ayat Allah yaitu azab yang Allah berikan kepada kaum Yahudi yang dimana mereka diberi azab di dunia dan di akhirat yakni, dalam dunia segala amal rnereka percurna, gagal dan gugur, bekasnya tidak akan ada. Keempat Allah dengan tegas menjelaskan bahwa mereka yang membunuh para nabi, dan membunuh para ulama yang menyuruh makruf dan mencegah yang munkar, tidak akan memperoleh pertolongan yang bisa membela mereka dari siksa Tuhan. Kelima Terus-menerus menderita azab.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan bahasa Arab melalui perantaraan pembawa wahyu yaitu Malaikat Jibril. Al-Qur’an sampai kepada kita dengan cara mutawatir, membacanya adalah ibadah, terkumpul di antara dua sampul mushaf (awalan dan akhirannya), diawali dengan surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas. Al-Qur’an memuat berbagai pembahasan, seperti hukum-hukum, berbagai bentuk jenis pengetahuan, kisah para nabi, penciptaan alam semesta, langit dan bumi, termasuk penciptaan manusia.

Manusia adalah makhluk paling sempurna. Allah menciptakan manusia dalam keadaan yang berbeda dari makhluk lainnya, karena manusia diciptakan dengan akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, seperti tumbuhan dan binatang. Manusia diciptakan dari tanah liat. Manusia pertama yang Allah ciptakan adalah Adam. Kemudian, dari tulang rusuk Adam Allah menciptakan Hawa sebagai pendamping Adam di mana dari mereka berdualah Allah menjadikan manusia dalam berbagai ragam suku, ras, budaya dan kaum. Allah berfirman:Artinya: Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah 2 orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha teliti. (QS. A- Hujurat: 13)

Kaum adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada kelompok atau golongan tertentu dalam masyarakat. Kaum juga memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang sama atau serupa, baik berdasarkan faktor-faktor, seperti agama, etnis, gender, status sosial.Terdapat 2 macam kaum yang lahir dari Adam dan Hawa, kaum yang menaati perintah Allah dan meninggalkan larangannya dan kaum yang membangkang perintah Allah dan gemar melakukan maksiat kepada Allah. Allah pun memberikan mereka azab yang bermacam-macam, seperti diberikan azab berupa banjir bandang karena mengolok-olok nabi mereka, ada yang berupa angin buruh yang dahsyat beserta gemuruh yang memekakkan telinga akibat mendustakan nabi mereka, dan ada yang Allah memberikan azab pada suatu kaum yang di mana Allah balikkan bumi bagi mereka akibat perbuatan maksiat mereka yakni suka sesama jenis.

Dari banyaknya kaum yang berbuat maksiat dan membangkang kepada Allah, terdapat suatu kaum yang melakukan perbuatan-perbuatan yang melampaui batas, yakni membunuh nabi mereka dan orang-orang saleh yang mana mereka dibunuh tanpa hak, serta mengingkari ayat-ayat Allah. Merekalah kaum yang Allah beri mereka azab baik di dunia maupun di akhirat. Kaum ini di sebut Yahudi Allah berfirman :Artinya: Kehinaan ditimpakan kepada mereka di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka pasti mendapat murka dari Allah dan kesengsaraan ditimpakan kepada mereka. Yang demikian itu karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. Ali ‘Imran: 112)

Berdasarkan beberapa pernyataan di atas penulis tertarik untuk membahas dan menguraikan tentang kaum yang membunuh para nabi, serta seperti apa bentuk Azab yang Allah berikan pada mereka dalam karangan karya ilmiah dengan judul“Penafsiran Surah Ali ‘Imran Ayat 21—22 "

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskanlah permasalahan yang menjadi penekanan utama dalam pembahasan ini, yaitu:

  • Apa qawa’id tafsir surah Ali ‘Imran ayat 21—22?
  • Apa qawa’id lughawiyah Ali ‘Imran ayat 21—22?
  • Apa fawaid ayat Ali ‘Imran ayat 21— 22?

Tujuan Penelitian

1

Mengetahui qawa’id tafsir surah Ali ‘Imran 21—22

2

Mengetahui qawa’id lughawiyah surah Ali ‘Imran 21— 22

3

Mengetahui Fawaid ayat surah Ali ‘Imran 21— 22