Tentang Saya

Biodata Pribadi

  • Nama : Zahra Zorin
  • Tempat Lahir : Rantau Panjang
  • Tanggal Lahir : 30 Januari 2006
  • Jenis Kelamin : Perempuan
  • Moto Hidup : Bahagia Selalu

Riwayat Hidup

  • TK : TK Negeri Pembina Tabir
  • SD : SD Negeri 04 Kapalo Koto
  • MTS : MTs.S Diniyah Limo Jurai
  • MA : MAS Diniyah Limo Jurai
  • MDA : MDTA Diniyah Kapalo Koto

Abstrak

Karya Ilmiah ini disusun oleh Zahra Zorin, NID/NISN 131213060017210499/ 0061208541 . Karya ilmiah ini berjudul Penafsiran Surah Ali ‘Imran Ayat 81―82, di MAS Diniyah Limo Jurai, Sungai Pua, 2024, berisi 50 hlm.

Masalah yang penulis bahas dalam karya tulis ini adalah tentang qawa’id tafsir, qawa’id lughawiyah, fawaid ayat Surah Ali ‘Imran ayat 81―82. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui qawa’id tafsir, qawa’id lughawiyah, fawaid ayat Surah Ali ‘Imran ayat 81―82. Adapun batasan penulisan makalah ini adalah penjelasan Surah Ali ‘Imran ayat 81—82 menurut para ahli tafsir.

Dalam proses penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Jenis penelitian kepustakaan dengan mencari dan membaca buku-buku (literatur) yang berkaitan dengan permasalahan untuk meletakkan landasan teori. Penelitian ini menggunakan metode tahlili. Langkah-langkah yang digunakan penelitian ini yaitu, dengan cara menelaah beberapa kitab tafsir yang berhubungan dengan pembahasan, diantaranya: Tafsir Al-Munir, Tafsir Al-Maraghi, Tafsir Al-Quran Al-Karim Wa Bayanuh, Aisaru At-Tafasir, Tafsir Al-Baghawi, Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Qurtubi, Tafsir Al-Kasyaf, Tafsir Shafwah At-Tafasir, Tafsir Al-Baidhawi, Tafsir At-Tahrir wa At-Tanwir.

Hasil pembahasan yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini, yaitu: Surah Ali ‘Imran ayat 81―82 termasuk Surah Makiyah. Dalam Surah Ali ‘Imran ayat 81—82, terdapat pembahasan mengenai Qasas Al-Quran. Dalam ayat ini juga terdapat pembahasan balaghah tentang al-iltifaat dan jinaas isytiqaq. Penafsiran ayat 81—82 ini menjelaskan tentang kisah para nabi dan rasul serta umat mereka yang berjanji kepada Allah جل جلاله terhadap kedatangan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang di utus oleh Allah جل جلاله untuk membawa ajaran agama Islam dan untuk membenarkan ajaran-ajaran yang ada sebelumnya. Perjanjian tersebut berupa sumpah para nabi dan rasul serta umat mereka agar mereka menolong Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam menyebarkan ajaran agama Islam, mempercayai dan membenarkan apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Seluruh nabi dan rasul setuju dengan perjanjian tersebut. Jika diantara mereka ada yang berpaling dari perjanjian tersebut maka mereka termasuk ke dalam golongan orang yang yang ingkar janji lagi fasik.

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan apa yang akan di bahas dari ayat yang sudah ditentukan untuk diambil faedahnya, dan bukan untuk mencari masalah yang harus dikaitkan dengan ayat.

Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pada ayat yang akan dilakukan penelitian. Rumusan masalah dirumuskan berdasarkan kepada ayat yang sudah ditentukan saja.

Tujuan Penelitian

Bagian ini memuat penjelasan tentang sasaran yang lebih spesifik dan hal yang menjadi tujuan penelitian.

Latar Belakang Masalah

Sebelum kedatangan agama Islam, kehidupan pada saat itu sangat buruk dan mengalami kemerosotan moral. Kehidupan pada masa itu dikenal dengan zaman jahiliyah. Zaman Jahiliyah adalah zaman ketika masyarakat memiliki kepercayaan yang sesat, kekuasaan yang sewenang-wenang, dan ketidakadilan dalam hukum. Pada masa itu banyak masyarakat yang menyembah berhala, meminum-minuman keras, berjudi, bahkan berzina. Hal yang demikian sudah menjadi sesuatu yang biasa dilakukan pada masa tersebut. Kondisi yang terjadi pada saat itu, menimbulkan rasa takut, khawatir, dan kekacauan yang tidak kunjung berakhir. Namun, semua itu berubah setelah kedatangan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang membawa ajaran agama Islam. Sebagaimana firman Allah جل جلاله dalam Al-Qur’an yang artinya: “Sebagaimana kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat kami, menyucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al - Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui." ( QS. Al-Baqarah [1] : 151)

Pada awalnya, kedatangan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم tidak diterima oleh masyarakat. Banyak makian dan cacian yang dihadapinya. Akan tetapi, beliau tidak pernah gentar untuk terus mengajarkan dan menyebarkan agama Islam. 2 Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم merupakan seorang nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi.

Al-Qur’an adalah firman Allah جل جلاله yang sebagai hujjah atas kenabian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Salah satu kandungan dari hujjah tersebut adalah Allah جل جلاله mengumpulkan para nabi dan rasul, serta umat mereka, bahwa betapa agungnya anugerah yang dilimpahkan kepada mereka, yakni kitab dan hikmah. Maka kewajiban mereka adalah beriman kepada orang yang akan diutus sesudah mereka, yang membenarkan apa yang berada di tangan mereka. Hendaknya pula mereka menolongnya dengan sungguh-sungguh. Kemudian Allah جل جلاله mengambil janji mereka untuk percaya kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, apabila mereka menemui beliau, maka mereka siap mendukung dan membela beliau. Setelah Allah جل جلاله mengambil janji untuk percaya dan mendukung Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, Allah جل جلاله berfirman: “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-ku terhadap yang demikian itu?” Mereka menjawab: “Kami mengakui.” Para nabi dan rasul, serta umat mereka memenuhi perjanjian tersebut.

Barang siapa yang berpaling setelah diambil perjanjian ini, kemudian menjadikan agama sebagai alat pemecah-belah dan permusuhan, di samping tidak mau beriman kepada nabi akhir zaman yang membenarkan pendahulunya. Kemudian tidak mau menolongnya, maka mereka adalah orangorang yang ingkar lagi fasik. Orang-orang Ahli Kitab yang mengingkari kenabian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah orang-orang yang keluar dari perjanjian Allah جل جلاله. Mereka sama sekali tidak berada dalam agama yang benar.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dan menguraikan lebih lanjut tentang kisah janji para nabi dan rasul kepada Allah جل جلاله atas kenabian Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam bentuk sebuah kajian karya ilmiah dengan judul “Penafsiran Surah Ali 'Imran ayat 81—82”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan di atas, dapat dirumuskan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dari pembahasan ini, yaitu:

  • Bagaimanakah qawa’id tafsir Surah Ali ‘Imran ayat 81—82?
  • Bagaimanakah qawa’id lughah Surah Ali ‘Imran ayat 81—82?
  • Bagaimanakah fawaid ayat Surah Ali ‘Imran ayat 81—82?

Tujuan Penelitian

1

Untuk mengetahui qawa’id tafsir Surah Ali ‘Imran [3] ayat 81—82.

2

Untuk mengetahui qawa’id lughah Surah Ali ‘Imran [3] ayat 81—82.

3

Untuk mengetahui fawaid ayat Surah Ali ‘Imran [3] ayat 81—82.